Jenis penyakit anak |
Namun, bagaimana ya jika segala hal sudah dilakukan tapi anak tetap terserang penyakit? Apa ya yang menyebabkan demikian? Dan apa saja penyakit yang selalu menyerang anak? Bagi para ibu dan orang tua yang peduli dengan kesehatan anaknya, tentu jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut sangat penting, baik untuk mencegah maupun untuk melakukan penanganan yang tepat.
Seorang anak, terutama balita biasanya rentan terhadap penyakit karena kebiasaan-kebiasaan dan perilakunya yang aktif, seperti menggigit barang-barang yang ditemuinya hingga salah mengkonsumsi makanan. Biasanya, balita rentan terhadap pilek, muntaber, dan badan kemerahan, atau biang keringat. Hal ini tentu sangat meresahkan untuk para ibu, khususnya ibu yang berlum berpengalaman.
Selain balita, penyakit seperti diare dan muntaber juga menyerang anak-anak usia SD. Hal ini disebabkan oleh makanan asing yang masuk ke dalam tubuh anak. Oleh sebab itu, orang tua harus menjaga kesehatan anak agar buah hati Anda terhindar dari penyakit yang jika parah akan sangat berbahaya bagi anak. Berikut ini adalah beberapa penyakit anak yang sering diderita beserta tips bagi anda untuk mencegah dan menanganinya dengan tepat.
Penyakit Anak Pilek
Pilek merupakan gejala yang timbul karena influenza. Biasanya, orang tua mengira pilek disebabkan oleh terlalu banyak minum es atau karena ditularkan oleh anak lain. sebenarnya penyebab pilek bisa berupa virus, bisa juga berupa alergi. Untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat, anda harus mengetahui jenis penyebab pilek yang diderita anak.Alegi bisa menjadi salah satu penyebab anak menderita pilek. Alergi semacam ini memang menyerang hidung dan sistem pernapasan anak. Es bisa menjadi salah satu pemicunya (allergen). Jika anak anda mengalami pilek setelah meminum es, berarti anak anda alergi terhadap minuman dingin.
Namun, selain es gejala alergi yang biasa berupa pilek bisa juga disebabkan oleh debu, bulu kucing, makanan, atau minuman tertentu. Ciri-ciri pilek yang disebabkan oleh alergi hampir sama dengan pilek yang disebabkan oleh virus, yaitu hidung yang berair dan bersin-bersin. Satu-satunya cara menanganinya adalah dengan menghindarkan anak dari alergennya.
Selain disebabkan oleh alergi, pilek juga disebabkan oleh virus. Bersin atau batuk secara langsung memindahkan virus pilek dari satu anak ke anak lain. Setelah bersin, dia memindahkan virus ke tangannya. Anak yang bersangkutan menyentuh tangan anak lain dan tangan anak yang disentuh memegang hidungnya sehingga ia tertular pilek.
Anak akan lebih mudah terserang pilek jika daya tahan tubuhnya sedang menurun. Ini terjadi akibat konsumsi makanan yang tidak teratur, kurang vitamin, kurang gizi, istirahat yang kurang, atau aktivitas yang terlalu padat. Anak yang pilek karena virus biasanya memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
1. Bersin-bersin.
2. Ingus (hidung berlendir).
3. Hidung tersumbat.
4. Sakit tenggorokan.
5. Batuk.
6. Suara serak.
7. Sakit kepala.
8. Demam ringan.
Untuk mencegah pilek yang disebabkan oleh virus ini, salah satu caranya adalah dengan menambah dan mempertahankan daya tubuh anak dengan asupan gizi yang cukup. Pastikan anak anda mendapatkan vitamin dari buah-buahan segar, bukan hanya dari multivitamin yang dijual di pasaran. Vitamin C merupakan vitamin yang menjaga daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh. Bahkan, vitamin C juga dapat membantu dalam proses penyembuhan penyakit.
Anak anda yang menderita pilek sangat dianjurkan mengkonsumsi vitamin C yang terkandung dalam lemon, jeruk, jambu biji, dan mangga. Selain itu, jika disertai dengan demam berikan obat yang disertai paracetamol. Usahakan agar anak anda banyak mengkonsumi air putih.
Pada dasarnya, pilek bisa sembuh dengan sendirinya, namun anda harus hati-hati terhadap gejala yang lebih parah. Jika gejala pilek disertai demam selama tiga hari, ingus yang semakin kental dan tidak kunjung sembuh, sesak napas, tidak mau minum, dan jarang buang air, anda harus segera membawa anak anda ke dokter untuk mendapat penanganan yang khusus.
Penyakit Anak Campak
Campak disebabkan oleh virus morbili. Penyakit ini gejala awalnya mirip dengan pilek.- Batuk-batuk.
- Demam tinggi (38 s.d 40 derajat Celcius).
- Diare ringan.
- Radang mata
- Sakit tenggorokan
- Muncul bintik-bintik merah seperti cacar di sekujur tubuh.
Di beberapa negara, campak telah menjadi penyakit mematikan namun karena kemajuan ilmu kesehatan melalui vaksin atau imunisasi, angka kematian balita akibat campak mengalami penurunan. Selain dengan vaksin, anda juga bisa mencegahnya dengan menjauhkan anak anda dari penderita campak lain karena penularan campak sangat mudah dan cepat. Jika anak anda memiliki gejala campak, segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan.
Penyakit Anak Muntah Berak (Muntaber)
Muntah berak (muntaber) merupakan sebuah kondisi ketika seseorang mengalami mual dan muntah-muntah disertai buang air besar (diare). Frekuensi buang air besar menjadi meningkat seiring kondisi kotoran menjadi cair dan lebih encer.Muntaber sering terjadi pada saat musim pancaroba atau pada saat terjadi banjir yang melanda sebuah kawasan. Atau bisa jadi karena lingkungan yang kurang bersih atau ada pemicu lain seperti makanan yang menyebabkan anak menderita muntaber. Muntaber dapat menyebabkan anak keurangan cairan elektrolit, disertai lemas, dan pusing, dan demam.
Penyebab paling umum diare adalah karena adanya infeksi usus. Virus, bakteri atau parasit menempel pada dinding usus dan menyebabkan kerusakan dinding usus. Bakteri Eschericia coli biasa menempel pada makanan yang dikonsumsi anak, dan kemudian menempel di usus dan menyebabkan radang pada saluran cerna sehingga menyebabkan anak muntah dan berak secara tidak wajar.
Penyakit ini sangat menyiksa karena terasa sangat sakit di perut. Bahkan, semua aktivitas anak bisa terganggu. Parahnya lagi, anak bisa kehilangan cairan elektrolit dan dehidrasi.
Untuk anak yang sudah terlihat memiliki gejala muntaber, segera berikan oralit yang sudah tersedia di apotik. Berikan oralit sesuai anjuran dalam kemasan, jika anak anda muntah, tunggulah beberapa menit kemudian berikan lagi dengan menggunakan sendok. Jangan tunda-tunda untuk membawa anak anda ke dokter jika gejalanya mulai mengkhawatirkan.
Untuk mencegah anak mulai dari sekarang agar tidak terjangkit muntaber, hal terpenting adalah selalu jaga kesehatan dan kebersihan. Mulai dari bahan makanan, alat makan, dan tempat makan yang harus dicuci bersih hingga pola makan yang terjaga. Selain itu, cuci tangan sebelum makan, dan lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan seluruh ruangan rumah.
Anak usia sekolah memang merupakan usia yang rentan terhadap muntaber. Hal ini juga sebagian besar disebabkan oleh jajan-jajan yang dikonsumsi anak setiap harinya. Di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, banyak jajan tidak sehat yang justru rasa dan penampilannya sangat disukai oleh anak-anak. Jajanan tidak sehat sangat mengancam kesehatan anak karena bahan dan pengolahannya tidak memenuhi standart makanan sehat.
Apalagi kini kita banyak mendengar mengenai jajan yang dioleh dengan bahan kimia dan zat kimia berbahaya lain. Warna-warna menarik yang dihasilkan juga merupakan hasil olahan bahan kimia para pedagang yang tidak bertanggung jawab. Ditambah lagi dengan tempat penjualan yang tidak ditutupi sehingga banyak debu dan lalat yang membawa virus dab bakteri. Belum lagi pengawet yang digunakan untuk mengawetkan makanan.
Untuk melindungi anak anda dari jajan-jajan yang tidak sehat. Mulai sekarang buatlah bekal sendiri setiap pagi. Mungkin, sebagian besar anak lebih suka jajan daripada masakan ibu, tapi anda bisa mengkreasikan masakan dengan bentuk dan rasa yang disukai anak, namun tetap sehat. Jika anda tidak sempat, anda bisa membelikan bekal yang anda percaya kesehatan dan kebersihannya. Jangan biasakan anak anda suka jajan sembarangan sejak kecil.
Sumber: Anne Ahira
0 komentar:
Posting Komentar